Banten Culture Festival merupakan ajang pertunjukkan Budaya Banten yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Banten Republik Arab Mesir. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan, dan mensyiarkan budaya serta kesenian khas yang dimiliki oleh Provinsi Banten, target audiencenyapun tidak hanya dalam ruang lingkup pelajar dan warga Indonesia yang ada di Mesir saja, Melainkan juga Warga Mesir.
Selain menjadi ajang pertunjukkan, acara inipun menjadi wadah silaturahmi antar Warga Keluarga Mahasiswa Banten yang ada di Mesir.
Acara Banten culture festival yang ke 46 ini akan diadakan pada Kamis, 21 Juli 2022. Bertempat di Masrah Fanni, Hadiqoh Dauliyah, Banten Culture Festival yang 46 kali ini mengusung tema ‘Miracle of Culture and Sprit of Banten, Kreasi Budaya dari Tanah Jawara.” Dibungkus dalam suatu acara pagelaran seni yang megah, menjadikan Banten Culture Festival sebagai pagelaran yang ditunggu-tunggu. Rampak Bedug, Pencak Silat, Debus Banten, merupakan kesenian dan pertunjukkan yang menjadi andalannya. Selain penampilan-penampilan yang tadi, Banten Culture Festivalpun memadukan unsur budaya tradisional dengan budaya modern pada masa ini, seperti penampilan Tari dan band. Dan juga, Banten Culture Festivalpun menyediakan penampilan-penampilan menarik lainnya seperti paduan suara, Kabaret, Marawis, dan lain sebagainya.
Banten Culture Festival ke 46 ini juga memberikan nuansa baru dalam pelaksanaannya, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Pada Banten Culture Festival yang ke 46 akan dinobatkan KangNong, sebagai duta akan kebudayaan Provinsi Banten terkhusus pada Republik Arab Mesir. Diharapkan dengan adanya penobatan ini dapat menambah syiar akan Budaya Banten di dunia internasional, khususnya di Negara Mesir.
Selain penobatan KangNongpun acara Banten Culture Festivalpun akan di meriahi oleh banyak nuansa baru, seperti bazar, pameran budaya, dan lain sebagainya.
Kebudayaan Banten Merupakan salah satu kebudayaan yang kaya, dan selalu memiliki daya tariknya, melalui Banten Culture Festival 46 ini semoga Budaya Banten akan tetap lestari, tidak hanya hidup dalam hati dan pikiran masyarakat banten saja, tapi juga dapat melekat di masyarakat internasional, khususnya di Negara Mesir. (ai)