Sektor Wisata Lesu, Pebisnis ini lakukan Pivot Usahanya

Bagikan artikel ini

Yogyakarta – Dalam melakukan pivot bukanlah sesuatu yang memalukan bagi bisnis. Pivot justru mampu menyelamatkan bisnis agar dapat beradaptasi dengan pasar dan menyelamatkan orang-orang didalamnya. Istilah pivot berasal dari basket, yang artinya mengubah arah atau strategi namun tetap dengan tujuan yang sama. Hal inilah yang dilakukan Dita, Direktur PT Jogja Adi Jaya, yang mengatakan bahwa biasanya sibuk urusan turis domestik dan non domestik untuk berwisata ke Yogyakarta, semenjak pandemi kegiatan tersebut berhenti.

Dalam kevakuman tersebut, Dita melihat peluang rendang sebagai makanan khas Indonesia, “Rendang itu kan salah satu masakan Indonesia yang paling dicari kalau orang luar negeri datang ke Indonesia ya. Termasuk salah satu dari berapa besar makanan terenak sedunia kan? Nah terus saya kepikiran, kenapa enggak kita jual dan ekspor saja rendangnya? Jadi orang luar tuh enggak hanya bisa makan rendang kalau pas datang ke Indonesia.” Ungkap saat dihubungi tim OK OCE.

Baca Juga  Sosialisasi Gerakan Sosial dan Program OKOCE

Dita sama sekali tidak menyangka bahwa ternyata penjualan ekspor sangat mudah. Pertanyaannya terjawab ketika dia mengikuti program Ekspor itu mudah yang dilaksanakan oleh OK OCE. Di sana, dirinya bertemu dengan buyer asal Singapura. Setelah dikontrak setahun untuk mengirimkan produk ke Singapura, Dita tidak perlu kebingungan lagi untuk mempromosikan karena sudah sekaligus dipromosikan oleh pihak pengekspor.

Dita menuturkan, “usaha ekspor rendang ini menghasilkan cuan yang cukup lumayan terlebih semenjak pandemi dimana turis-turis tidak bisa pergi ke Indonesia. “Jadi benar-benar ekspor itu dari Indonesia lagi kencang banget sekarang. Karena mereka banyak yang butuh barang-barang Indonesia juga.” Jelasnya.

Baca Juga  OK OCE adalah Gerakan Sosial untuk Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Wirausaha

Menurut Dita, usaha ekspor rendang ini dapat membuka peluang dalam bidang pariwisata setelah pandemi. Ini karena setelah merasakan nikmatnya rendang, mereka akan kembali datang untuk mencoba rendang di daerah asalnya.

Selain rendang, Dita juga mengekspor kering tempe. Sudah menjadi sebuah rahasia umum bahwa harga tempe luar negeri sangatlah mahal. Walau hanya sedikit pesimis, namun melihat respon dari pembeli ternyata sangat menyukai dan laku di Singapura.

Bagi anda yang ingin melihat produk nya dapat mengunjungi lama instagram @jajtourtravel atau di Blibli.com dengan nama Snack Bu Atun.

Baca Juga  Agenda 19 Sept 2020 : Belajar Edit Foto Produk

Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *