Pandemi COVID-19 yang sedang kita alami tidak hanya mengancam fisik, melainkan berpengaruh pula terhadap kesehatan mental. Hal itu disebabkan karena banyaknya berita mengenai meningkatnya penularan virus COVID-19, tertularnya anggota keluarga, permasalahan finansial yang diakibatkan oleh pandemi, dan sebagainya.
Oleh karena itu, seringkali kita merasa cemas, panik, bahkan stress saat di tengah pandemi COVID-19 ini. Selain menjaga kesehatan fisik, penting untuk kita tetap memerhatikan keadaan mental.
Berikut tips & trik untuk tetap menjaga kesehatan mental di tengah pandemi:
- Menjaga pola makan yang sehat & teratur
Ternyata, menjaga pola makan yang sehat dan teratur tidak hanya menjaga kesehatan fisik, loh! Tetapi, berpengaruh juga terhadap suasana hati. Maka dari itu, konsumsilah makanan yang mengandung protein, karbohidrat, dan vitamin.
- Tetaplah berpikir secara positif
Berpikiran positif bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Tetapi, dengan berpikiran secara positif hidup kita akan lebih tenang dan tentram. Hindari dan kurangilah berpikiran negatif yang hanya akan membebankan pikiran kita.
- Hindarilah tidur larut malam
Menjaga pola tidur yang teratur dapat menjaga kesehatan mental kita. Jika pola tidur kita berantakan, akan berpengaruh terhadap fungsi otak dan cara kita berperilaku. Untuk menjaga pola tidur Anda tetap terjaga, buatlah jadwal rutinitas Anda tidur secara teratur.
- Tetap menjaga interaksi dengan orang terdekat
Walaupun pandemi virus COVID-19 membatasi kita berinteraksi dengan orang terdekat kita, kita bisa memanfaatkan interaksi secara daring. Karena berinteraksi dengan orang terdekat kita berpengaruh pula terhadap Kesehatan mental. Anda dapat menceritakan keluh kesah Anda terhadap mereka melalui aplikasi daring. Dengan menceritakan keluh kesah Anda, suasana hati akan lebih baik dan tenang.
Mengalami kecemasan di pandemi COVID-19 ini sangatlah wajar karena banyak dari kita mendengar berita yang dirasa kurang enak didengar. Tetapi, jika kalian merasa butuh bantuan professional, janganlah sungkan untuk menghubungi psikolog dan psikiater terdekat. Karena bagaimanapun juga, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Image by Juraj Varga from Pixabay