Jakarta, Pandemi COVID-19 mengubah semua kebiasaan kita. Semenjak PSBB diagungkan, demi menghindari COVID-19, segala macam seminar, talkshow maupun workshop yang tadinya bertatap muka dan berkumpul di satu ruangan serba daring. Dalam webinar yang diadakan oleh E2ECommerce Indonesia pada hari Rabu(14/10), Temu UMKM Sesi Plenary: Transformasi Digital sebagai Solusi UMKM Hadapi Era Normal Baru, Indra Cahya Uno menyatakan bahwa kesulitan utama dalam melakukan pendampingan dan webinar adalah tidak stabil nya kualitas jaringan.
“Dan ini saya lihat permasalahan utama walaupun sudah banyak yang bisa akses dan terkadang saya minta mereka (binaan dan komunitas-red) untuk sebelum IG Live cari lokasi yang infrastruktur jaringan nya paling bagus, artinya sinyal itu bagus.” tuturnya.
Indra juga menyampaikan bahwa pemerintah harus menebalkan lapisan social enterpreneur yang ada di masyarakat. Hal itu agar mereka terbedayakan dengan adanya trainer dan mentor yang telah dilatih sampai bersertifikasi sehingga mereka dapat menjalankan secara independen. Selain itu, Indra menganjurkan kepada para UKM untuk berjualan melalui platform chat. “Ini saya lihat across the board, dari empat ratus ribu anggota di OK OCE, mereka berhasil menaikan omzet selama pandemi ini minimal tiga kali lipat melalui platform chat.” Lugasnya.
“Dan kalau ini kita bisa dorong dengan berbagai macam policy dan berbagai macam gerakan-gerakan social lainnya, bekerja sama dengan swasata, masyarakat, dan seterusnya, dan pendekatan kurikulum yang tepat, yang mengedepankan yang namanya pendampingan, bukan pelatihan ya. Kenapa ? Pelatihan itu dari tidak bisa jadi bisa. Tetapi dari bisa sampai tumbuh itu perlu pendampingan. Pendampingan ini mentoring, coaching, walaupun kita tidak punya yang namanya level yang lebih tinggi, tapi minimal mereka bisa didampingi dan diberikan guidance kepada mereka yang sudah mulai terlebih dahulu.” tuturnya.