Jual Oleh-oleh Jogja di Pontianak, Usaha Mikro Bakpia Kite Mampu Serap 6 Lapangan Kerja

Bagikan artikel ini

Kisah inspirasi usaha mikro dari Pontianak ini akan menunjukan bahwa usaha mikro secara nasional adalah tulang punggung ekonomi bangsa yang menyerap 107 juta lapangan kerja atau 89.04 % lapangan kerja yang ada.

Kisah Trizky di Pontianak yang memulai usaha oleh-oleh khas Yogyakarta pada tahun 2019 di Kota Pontianak Kalimantan Barat mungkin membuat banyak orang tidak percaya, menjual oleh-oleh dari Jogja tapi bukan di Jogja.

Bakpia Kite, Pontianak Kalimantan Barat

“Tahun 2018 saya beberapa kali berkunjung ke Yogyakarta, pada saat pulang saya sering membeli bakpia untuk oleh – oleh, ternyata banyak keluarga dan teman di daerah saya yang senang dengan bakpia yang saya bawakan, dalam perjalanan pulang, di pesawat saya juga melihat banyak mahasiswa yang pulang dengan membawa oleh – oleh bakpia”, ucap Trizky mengawali kisahnya.

“Fenomena ini yang membuat saya berfikir bagaimana jika bakpia tersedia di Pontianak, mereka yang ingin makan bakpia tidak perlu jauh jauh ke Jogja dan bisa menikmati bakpia selagi panas di Pontianak. Maka tahun 2019 saya membuka usaha Bakpia. Saya berharap bakpia kite ini bisa sukses seperti bakpia bakpia di Yogyakarta”, tambah pemilik usaha Bakpia Kite, yang menyelesaikan pendidikan sarjananya di Kota Yogyakarta.

Baca Juga  Keluar dari Zona Nyaman: Salah Satu Faktor Penentu Kesuksesan

Keunggulan dan Jenis Produk

Menurut keterangan tertulis dari Ibu Rizky bahwa produk Bakpia Kite memiliki keunggulan dari sisi kesehatan yang lebih terjamin, sebab untuk bahannya sendiri diolah dengan menjaga kebersihan dan kualitas bahan. Bakpia Kite tidak menggunakan penguat rasa tapi menggunakan buah asli hingga rasa buahnya lebih terasa, bakpia kite mempunyai beberapa varian rasa yaitu rasa kacang hijau, keju, coklat, tela ungu, nanas, dan durian,.

Kondisi Usaha

Saat ini usaha bakpia kite berjalan relatif baik, dengan memberdayakan 6 orang Sumber Daya Manusia (SDM). 2 diantaranya adalah tim produksi, 2 karyawan kasir di outlet dan 2 sebagai tenaga pemasaran.

Untuk persaingan bisnis, saat ini bisa dikatakan tidak ada pesaing, karena saat ini Bakpia Kite adalah bakpia pertama dan satu – satunya bakpia yang memiliki cita rasa seperti di Yogyakarta, serta kemasannya berbentuk box dan diproduksi di Kota Pontianak Kalimantan Barat.

Produk bakpia itu sendiri, terdiri dari 6 varian rasa yaitu kacang hijau, keju, coklat, tela ungu, nanas, durian.

Strategi Pemasaran dan Resiko Usaha

Untuk pemasaran bakpia kite kami mengutamakan kualitas rasa, kebersihan dan keramah tamahan saat pelayanan terhadap konsumen. Ini bertujuan agar konsumen puas dan melakukan pembelian ulang di lain waktu. Produk dikemas menggunakan box khusus dengan design yang menarik.

Baca Juga  INDRA UNO DALAM WEBINAR OK OCE : SUDAH SAATNYA UMKM BANGKIT DARI KETERPURUKAN PANDEMI INI

Metode pemasaran yang dilakukan cukup variatif, tidak cuma sekedar menunggu konsumen datang ke outlet, tapi juga menggunakan tenaga marketing dan reseller, Bakpia Kite juga memanfaatkan media sosial untuk promosi seperti Facebook, Instagram, WA, dan lain lain.

Resiko usaha dari bakpia kite adalah bakpia yang diproduksi hari ini akan mengalami jamuran dan tak terpakai jika tidak terjual dalam waktu 6 hari. karena dalam proses pembuatannya Bakpia Kite tidak menggunakan pengawet sedikitpun.

Untuk mengantisipasi terjadinya kerugian diakibatkan jamuran, maka tim Bakpia Kite lebih ekstra dalam memperhatikan peningkatan dan penurunan penjualan, berdasarkan data penjualan yang dihimpun, Bakpia Kite bisa memperkirakan rata rata penjualan harian.

Tahap Pengembangan Usaha

Bakpia Kite dengan konsep penjualan saat ini adalah menetap atau berjualan pada satu outlet. Bakpia Kite masih mengolah bahan dengan peralatan menggunakan manual dan hanya mampu memproduksi 40-50 box per hari. Dan mampu menjual produk yang diproduksi setiap harinya dengan harga per box Rp. 17.000,- isi 10 buah masing-masing box.

Saat ini, Bakpia Kite berencana untuk meningkatkan jumlah produksi dan kualitas produksi. Untuk pengembangan usaha ini, Bakpia Kite membutuhkan dana/modal tambahan untuk menyewa 1 outlet bisnis, pembelian mesin penggiling kacang dan perlengkapan pendukung penunjang kualitas dan kuantitas lainnya.

Baca Juga  Pendiri OK OCE, Sandiaga Uno Raih Gelar Doktor dari UPH dengan Cumlaude

Sehingga targetnya dapat memproduksi dan menjual dua kali lipatnya sehingga dapat memperluas juga jaringan agen dan resellernya.

Berminat untuk bermitra dengan Bakpia Kite? Silakan menghubunginya di Instagram : @bakpiakite.


Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *