Pemulihan UMKM di tengah pandemi harus segera dipercepat. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Bagian Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel. Ia menghimbau kepada semua pihak untuk mengatasi dan bergerak cepat menyelesaikan hambatan yang banyak pelaku UMKM hadapi.
Percepatan Pemulihan UMKM di Tengah Pandemi
Rachmat mengatakan jika penyelamatan dari para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sangat perlu dilakukan dengan segera. Masalahnya, para pelaku UMKM adalah penyelamat dan juga penyumbang ekonomi nasional secara krusial dan signifikan.
Keselamatan dari perekonomian nasional yakni termasuk menahan laju angka kemiskinan akan sangat mengkhawatirkan jika menuju pada titik yang lebih ekstrem. Ia juga mengimbuhkan jika dilihat dari data yang ada, kontribusi dalam PDB (Pendapatan Domestik Bruto) sangat besar dilakukan oleh para tenaga kerja Indonesia dalam bidang UMKM.
Kontribusi UMKM bagi Perekonomian Negara
Pemulihan UMKM di tengah pandemi harus dilakukan karena angka kontribusi terhadap ekonomi negara sangat besar. Angka kontribusinya pun tak main-main yakni sebesar 61,07 persen. Mereka (pelaku UMKM) juga menyumbang investasi yang sangat tinggi yakni 60,42 persen.
Sementara itu, untuk kontribusi dalam bidang perekonomian sektor ekspor mencapai 14,37 persen. Jadi, dengan mereka mengalami penurunan produksi akibat pandemi, maka sebagian besar dari mereka akan menjadi masalah krusial bagi penambahan arus kas negara.
Pemerintah, khususnya kementerian yang berhubungan dengan UMKM harus menjalin hubungan dengan baik dalam bekerja keras lagi. Hal ini harus tercipta sebuah koordinasi percairan dana stimulus dalam membantu para pelaku UMKM tersebut.
Pemerintah juga diharapkan untuk menghilangkan sisi egoisme sektoral antara kementerian atau pun lembaga bahkan sampai pada para penegak hukum.
Mereka tentu harus bekerja dengan kuat supaya tak terjadi gap dalam menyelesaikan proses administrasi dalam pencairan dana. Percepatan pemulihan UMKM di tengah pandemi ini memang harus cepat dilakukan jika tak ingin negara mengalami kemerosotan kas.
