Digitalisasi UMKM kuliner sangat penting diterapkan di era new normal ini. Guna memulihkan roda perekonomian di tengah pandemi yang tak kunjung usai. Memilih tetap berada di rumah saja, kecuali untuk hal yang urgent telah menjadi kebiasaan baru.
Hal inilah yang membuat kebanyakan orang memilih berbelanja secara online, karena dianggap lebih aman. Untuk itulah, jenis usaha apapun termasuk Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) harus beradaptasi dengan hal ini.
Pentingnya Digitalisasi UMKM Kuliner
Masyarakat di era new normal ini sangat mengandalkan layanan digital, sehingga banyak bisnis yang telah beralih ke digital. Salah satu alasan mengapa digitalisasi ini sangat penting, yaitu mengingat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat sejumlah usaha harus berpikir keras agar tetap bisa bertahan. Namun belum semua yang melayani secara online, hanya sekitar 13 persen saja yang sudah digital.
Padahal UMKM yang telah beralih ke digital terbukti mampu bertahan lebih baik dimasa pandemi. Peralihan menuju digitalisasi bahkan mampu membantu menjaga biaya operasional. Pemanfaatan teknologi digital ini juga mampu membuat UMKM menjadi lebih mudah diakses oleh konsumen yang lebih luas. Walaupun demikian, protokol kesehatan seperti tetap menjaga kehigienisan produk dan kehigienisan pembayaran tetap harus diperhatikan.
Kecerdasan dalam mengelola operasional bisnisnya, tak terkecuali dalam melakukan perhitungan bisnis dengan benar dan praktis menjadi salah satu indikator kelancaran bisnis di masa sekarang. Untuk itulah, sangat penting bagi para pelaku UMKM untuk melakukan pencatatan dari hasil penjualannya.
Itulah mengapa pentingnya digitalisasi UMKM kuliner di tengah pandemi Corona yang tak kunjung usai. Menjaga agar usaha kuliner yang dijalankan tetap berjalan, bahkan tak mengalami kerugian merupakan tantangan para pelaku usaha kuliner saat ini.