Jakarta, Majalah OK OCE — Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama. Kondisi ini membuat pertumbuhan anak menjadi tidak optimal, ditandai dengan anak bertubuh pendek dan kecerdasannya tidak maksimal.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan sebanyak 31 persen atau 9 juta anak Indonesia menderita stunting. Adapun angka prevalensi stunting tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 43 persen. Stunting menjadi salah satu perhatian utama pemerintah saat ini karena bisa mengancam kualitas generasi yang akan datang.
“Bayangkan kita semua makan sayur, buah, daging, dan sebagainya yang sehat-sehat tapi kalau misalnya kita tidak cuci tangan terus cacingan atau diare, nutrisi yang kita harapkan untuk kita asup larinya engga akan kedalam tubuh.” ucap Valerie Krisni usai media gathering di Gran Indonesia (10/2).
Menurut Valerie pengaruh kebersihan terhadap stunting mencapai lebih 50 persen.
“Dalam sebuah jurnal kalau tidak salah sekitar 70 persen penyebab stunting itu adalah kebersihan,” sambungnya.
Untuk itu di Indonesia sendiri, kebersihan sangat perlu diperhatikan karena kebiasaan buang air besar sembarangan. Angkanya mencapai setengah jumlah penduduk Indonesia. Sadar akan kebersihan dimulai dari diri sendiri.