Mien R. Uno Foundation, Inovator Model Wirausaha Indonesia.

Bagikan artikel ini

Beri mereka ikan, mereka akan hidup sehari
Beri mereka kail, mereka akan hidup lebih lama
Beri mereka ilmu membuat kail, mereka akan menghidupi lebih banyak orang.

Slogan yang luar biasa ini akan Anda baca saat membuka laman Mien Uno Foundation, sebuah lembaga yang fokus pada beasiswa bidang entrepreneur. Ketidakmerataan pembangunan di berbagai daerah di Indonesia, menyebabkan berbagai polemik dalam hal penyediaan akses, layanan, dan fasilitas bagi masyarakatnya. Ketimpangan yang terjadi di segala sektor kehidupan membuat kualitas pembangunan di berbagai daerah tidak sama bahkan cenderung timpang, tak terkecuali dalam segi kualitas sumber daya manusia.

Hal inilah sungguh meresahkan pikiran Razif H. Uno saat mengamati adanya perbedaan yang cukup signifikan pada kualitas sumber daya manusia Indonesia. Masyarakat kota, seperti Jakarta misalnya, memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan masyarakat desa, khususnya di luar Pulau Jawa.

Keresahan ini diperkuat pada dekade 2000-an, sekelompok mahasiswa Gorontalo yang sedang kuliah di Universitas Indonesia mendatangi rumah keluarga Uno sembari mengeluh bahwa mereka akan berhenti kuliah karena ketiadaan biaya.

Kondisi yang demikian menyadarkan Razif H. Uno, sang ayah, tentang pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi muda yang terbatas secara finansial namun memiliki kecerdasan intelektual. “Sebagai yang dituakan, saat itu orang tua kami segera ‘menyelesaikan’ permasalahan para mahasiswa tersebut melalui sebuah program beasiswa,” kenang Dr. Indra Uno.

Baca Juga  Pentingnya Mengenali dan Menggali Potensi Diri

Ayahanda beliau pun segera memprakarsai sebuah yayasan yang diberi nama Mien R. Uno Foundation. Nama Mien R. Uno Foundation sendiri terinspirasi dari nama sang istri, Mien R. Uno, yang merupakan tokoh pendidikan, etika, dan pengembangan karakter di Indonesia. Setelah berjalan beberapa tahun, yakni pada 2008 ada gagasan untuk mengubah model penerimaan beasiswanya. “Dalam pemikiran kami, mahasiswa harus independen. Harus mandiri, bukan lulus malah cari pekerjaan,” tegas Dr. Indra Uno. Tujuannya agar lahir para enterpreuneur dari kalangan terdidik.

Hal ini didasarkan atas fakta semakin meningkatnya jumlah pengangguran usia produktif di Indonesia yang disebabkan oleh ledakan penduduk usia muda, serta minimnya lapangan pekerjaan yang ada. Jika terus dibiarkan, hal ini akan membawa dampak buruk bagi perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat.

Mien R. Uno Foundation percaya bahwa pendidikan kewirausahaan untuk generasi muda dapat menjadi solusi akan permasalahan tersebut. Melalui pendidikan kewirausahaan, akan lahir para pengusaha-pengusaha muda yang produktif dan mandiri, serta mampu membawa perubahan nyata untuk masyarakat sekitarnya.

Baca Juga  Jual Oleh-oleh Jogja di Pontianak, Usaha Mikro Bakpia Kite Mampu Serap 6 Lapangan Kerja

Mien R. Uno Foundation akan terus berkomitmen mendorong perkembangan kewirausahaan bagi generasi muda di Indonesia yang diwujudkan melalui program Entrepreneur Development Scholarship for Youth (ENVOY). Program ini diperuntukkan bagi generasi muda yang berasal dari keluarga berpendapatan rendah, agar mereka bisa mengecap pendidikan tinggi sekaligus menjadi wirausaha sedini mungkin. Hingga kini, program ENVOY telah mencetak lebih dari 300 wirausaha muda yang mampu mandiri melalui unit usahanya. Dari sinilah gagasan gerakan OK OCE lahir. Gerakan ini lahir melalui proses pengayaan model yang melibatkan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Menurut Dr. Indra, setidaknya perguruan tinggi di lima kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan Jakarta digandeng demi menghasilkan formulasi yang paling tepat dalam menyusun program kewirausahaan ini. Momentum itu seakan mendapat jalannya ketika perhelatan Pilkada DKI mendaulat salah satu penggagasnya, yaitu Sandiaga Uno sebagai cawagub mendampingi Anies Baswedan. Jadilah gagasan OK OCE diusung sebagai salah satu program kampanye pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Ibukota. (aw/mruf/edisi perdana – September 2018).

Baca Juga  Menerapkan Self-Healing dengan Meditasi Mindfulness

Bagikan artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *